Apa Peran Saya Sebagai Pemuda Dan Pemudi

Hai, para pemuda saya Naufal dari pemuda Desa Gembyang, desa dimana saya tinggal bersama pemuda/pemudi lainnya banyak cerita di desa saya ini, terutama saat saat pandemi seperti ini banyak pemuda pemudi yang aktif tergerak hatinya untuk melakukan aktivitas dalam pencegahan pandemi (virus Corona) ini, dan tidak banyak pula yang tidak bergerak hati
untuk bergabung melakukan aktivitas bersama pemuda di desa.
Yang menjadi pertanyaan mereka nya adalah seperti apa sih peranan kita sebagai pemuda? Banyak dari sebagian  pemuda kita tidak menyadari bahkan tidak mengetahui apa peran mereka.  Padahal, mereka memiliki peranan yang sangat
penting, sehingga hanya merekalah yang bisa menentukkan masa depan dari bangsa. sensus penduduk Berdasarkan proyeksi pada tahun 2015 menunjukan bahwa jumlah pemuda indonesia mencapai Page 2 lebih dari 66,0 juta atau 25% dari jumlah Penduduk Indonesia 255 juta (Bapenas, BPS, UNFPA 2013). Artinya, 1 dari setiap 4 orang.
Penduduk Indonesia adalah pemuda. Dunia saat ini sudah  move on dari zaman kuno, dan memasuki era milenial, di mana  era ini disebut sebagai masa di mana teknologi berkembang dengan pesat dan menjadi sebuah gaya hidup bagi para generasi di di dalamnya . Era ini dengan segala kecanggihan teknologi, tingkat persaingan juga semakin tinggi sehingga menuntut kualitas dan kinerja manusianya untuk lebih ditingkatkan. Pemuda harus mampu beradaptasi dengan cepat, belajar, dan menjadi lebih baik serta melakukan navigasi yang lincah dan tepat agar dapat memecahkan setiap masalah sehingga , saat ini pemuda merupakan agen perubahan (agent of change)  yang diharapkan dapat membuat perubahan yang baik kedepannya. Jika kita membicarakan peran pemuda, sebenarnya sudah menonjol sejak zaman penjajahan.
Bagaimana tidak, karena pemuda turut mengambil andil dalam kemerdekaan. Peran pemuda kala itu adalah bertempur melawan penjajah dengan cucuran keringat dan darah. Kekuatan mereka dibutuhkan untuk merebut NKRI dari tangan penjajah. Perjalanan panjang negara hingga saat ini tidak lepas dari warna-warni yang diberikan pemuda yang peduli pada bangsa dan negaranya. Perubahan sosial erat kaitannya dengan pembangunan baik individu maupun kelompok.
Hal ini sejalan dengan peran pemuda sebagai agent of change masa depan bangsa menuju perubahan, pembangunan, dan kemajuan peradaban.
Perbedaan yang menjadi ciri khas pemuda di era milenial dengan pemuda sebelumnya adalah perkembangan teknologi sekarang ini yang telah menjadikan para pemuda milenial masuk dalam dunia digital. Inilah salah satu letak perubahan tantangan generasi muda. ‘Zaman now’ adalah  sebutan bagi kaum milenial untuk menggambarkan masa kini. Itulah yang seharusnya kita jadikan patokan atau acuan bahwa kita sebagai pemuda harus bisa merubah keadaan bangsa dalam berbagai
bidang sektor. Seperti yang di katakan oleh Bapak Jokowi “Desa itu selalu berada dalam pikiran dan hati saya. Bukan hanya karena saya berasal dari desa, tetapi menurut saya membangun desa artinya membangun
Indonesia,” kata Presiden,

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dua kunci kemajuan desa, sebagai berikut.

Pertama, kepemimpinan yang dapat mengelola tata kelola pemerintahan yang maju dan inovatif.

Kedua, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Saya mengutip dari ku kunci ke dua dari Bapak Presiden bahwa harus ada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama bagi para pemuda atupun pemudi yang ada di desa dengan memberi kesempatan kepada pemuda pemudi untuk menyalurkan ide dan gagasan desa yang  berkembang adalah desa yang mau menerima ide dan gagasan dari para pemuda dan pemudi nya. Dalam suatu desa, pemuda juga berkontribusi dalam mengembangkan desa atau sebagai roda penggerak suatu pedesaan.
Pemuda juga butuh dihargai dengan menyediakan tempat untuk mencurahkan semua  ide dan gagasan yang mereka punya. Tidak dipungkiri bahwa pemuda juga memiliki ide dan gagasan yang lebih fresh dan lebih potensial. Dengan memberikan kesempatan kepada pemuda untuk menyalurkan ide mereka, berarti membiarkan pemuda tersebut berkembang dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Hilangkan sikap otoriter yang tidak ingin mendengarkan ide, gagasan ataupun saran dari pemuda karena hal tersebut hanya akan membuat karyawan menjadi tidak berkembang dan kurang produktif serta membentuk pemuda  sebagai sebuah mesin untuk bekerja.
Saya mengutip kata-kata dari Bapak Anies  Baswedan “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan”.
Dalam kesimpulan saya kali ini saya ingin mengatakan bahwa pemuda dan pemudi juga punya ide ide nya sendiri mungkin di saat pandemi ini pemuda dapat di gerakan oleh pemerintah desa dalam keadaan seperti ini seperti menyalurkan ide dan gagasan nya untuk peningkatan kualitas pemuda dan pemudi di desa .

 

LISAN NAUFAL UDIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *