Belajar Website Desa di Puspindes

Pak Dastro kiri pertama perangkat desa Lawangrejo dan Pak Supriono kiri ketiga perangkat desa Pagergunung diajarkan oleh zaenal muttaqin kiri kedua cara membuat tampilan muka website desa

Pemalang – Rabu (11/03) Membangun Indonesia dari desa, hal tersebut merupakan cita-cita pemerintah pusat melalui dana desa. Dengan adanya dana desa tentu banyak sekali yang dapat dilakukan oleh pemerintah desa untuk membangun desanya baik infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Pekerjaan rumah terbesar yang dihadapi pemerintah desa adalah bagaimana membangun manusia di desa, karena tidak dapat dipungkiri dana desa yang lebih kurang 5 tahun digelontorkan oleh pemerintah pusat lebih banyak habis untuk infrastruktur.

Lahirnya Puspindes adalah salah satu jawaban bagaimana membangun manusia desa melalui pembardayaan teknologi, informasi dan teknologi desa. Setiap masyarakat berhak mengakses Puspindes untuk belajar TIK demi kemajuan desanya.

Salah satu yang dibangun oleh tim Puspindes adalah Sistem Informasi Desa seperti website desa. Pemalang dengan 211 desanya sudah mempunyai website desa dengan sebagian menggunakan domain desakupemalang.id dan sebagian lagi menggunakan domain desa.id. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau website desa belum semuanya aktif mengabarkan berita tentang desanya. Kendala yang dihadapi atas website desa yang tidak aktif salah satunya adalah minimnya pengetahuan cara mengelola website oleh admin atau aparatur desa.

Meski sudah beberapa kali dilaksanakan pelatihan pengelolaan website desa tetapi tidak semua peserta memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu, Puspindes membuka lebar pintunya bagi para peserta pelatihan website yang ingin mempelajari lebih jauh. Salah satu yang mendatangi Puspindes untuk belajar website desa lebih mendalam adalah perangkat desa Lawangrejo kecamatan Pemalang dan Pagergunung Ulujami.

Mereka mempelajari website desa dengan menindaklanjuti apa yang sudah diberikan ketika pelatihan seperti bagaimana cara membuat laman, mengisi dan mempostingnya, juga belajar mengenai tampilan beranda agar lebih menarik untuk dikunjungi. Tidak lupa, sekedar mengingat – ingat,mereka juga membuat sebuah berita tentang kegiatan desa.

Semangat belajar website yang dicontohkan oleh kedua perangkat desa ini harus terus dijaga dan mestinya menjadi motivasi buat kita semua untuk tidak puas dengan ilmu yang kita miliki. Toh belajar website desa memberi kita kesempatan untuk berkontribusi dan berdaya untuk kemajuan desa lewat informasi yang kita bagikan.

“Bijak Berbagi, Cerdas Menerima” Zen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *