HUT Pemalang ke 444 Tahun

Bupati Pemalang beserta Ibu menaiki kereta Kencana dalam acara Kirab Pataka.
Bupati Pemalang beserta Ibu menaiki kereta Kencana dalam acara Kirab Pataka.

Pemalang – Kamis, (24/01) Pemalang merayakan Hari Jadinya yang ke 444, usia yang bisa dikatakan sudah tua bahkan lebih tua dari merdekanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak ucapan selamat dan harapan warga Pemalang yang dituangkan melalui vlog, status di media sosial, syukuran di masing-masing balai desa Pemalang maupun langsung ikut berpartisipasi atau sekedar menonton perayaan HUT Pemalang.

Seperti pagi ini, masyarakat, anak sekolah, SKPD maupun kepala desa tumpah ruah dijalan Gatot Subroto tepatnya depan kantor Puspindes untuk mengikuti acara Kirab Pataka. Adapun Kirab Pataka ini dimulai dari Makam Benowo desa Penggarit dengan finish di Pendopo Kabupaten Pemalang. Acara Kirab Pataka ini diadakan setiap tahun tepat dihari HUT Pemalang.

Pasukan Pengibar Pendera (Paskibraka) Kabupaten Pemalang, membawa bendera dalam acara Kirab Pataka.
Pasukan Pengibar Pendera (Paskibraka) Kabupaten Pemalang, membawa bendera dalam acara Kirab Pataka.

Selain Kirab Pataka, banyak juga acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam menyambut HUT Pemalang yang ke 444 tahun ini. Seperti Haul Pengeran Benowo pada hari Selasa (22/01), Ziarah Makam Leluhur Rabu (23/01) Sema’an Al-qur’an Rabu (23/01) Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Pemalang (24/01), Pemalang Bersholawat (24/01), Senam Massal dan Jalan Sehat (25/01) serta Pesta Rakyat (25-27/01). Acara tersebut merupakan seluruh rangkaian acara HUT Kabupaten Pemalang.

Bupati Pemalang menyampaikan sambutan dalam rapat paripurna bersama DPRD di Pendopo Kabupaten Pemalang.
Bupati Pemalang menyampaikan sambutan dalam rapat paripurna bersama DPRD di Pendopo Kabupaten Pemalang.

Dalam sambutannya pada Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Pemalang, Bupati Pemalang mengajak untuk dapat memaknai tema hari jadi Kabupaten Pemalang ke 444″Kerja Keras, Kerja Cepat, Kerja Cerdas untuk Pemalang Hebat” sebagai sarana untuk menyatukan kembali energi dalam menuntaskan persoalan pembangunan.

“Kerja keras tidak hanya menyangkut fisik semata, tetapi juga dimaknai sebagai upaya yang konsisten, pantang menyerah dan tahan uji dalam pencapaian visi Pemalang Hebat. Kerja cepat dimaknai dengan kerja yang terukur, tepat dan efisien melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam pemerintahan” ujur Junaedi dalam sambutan rapat paripurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *