Pemuda Desa Ambokulon Dan Perannya Dalam Roda Kehidupan Desa

Tulisan ini saya persembahkan untuk masyarakat Desa Ambokulon dan Bupati Pemalang Bapak DR. Junaedi, SH. MM atas dedikasinya memimpin Kabupaten Pemalang selama 15 Tahun.

Semoga bermanfaat

Seribu orangtua bisa bermimpi , satu orang pemuda bisa mengubah dunia. Itulah salah satu kalimat dari Sang Proklamator Bung Karno yang menjadi dasar pentingnya pemuda dalam mengubah suatu pemikiran, peradaban, perekonomian, bahkan kemajuan untuk suatu daerah baik dari desa bahkan sampai dunia. Pemuda mempunyai potensi yang cukup besar dalam pembangunan suatu desa karena pemuda mempunyai semangat , pemikiran, tenaga , kreatifitas yang besar serta berpotensi menerima arus informasi dan teknologi dengan cepat serta bisa mengaplikasikannya dengan cepat dan baik pula. Di Negara kita Indonesia bahkan ada Kementerian yang fokus terhadap perkembangan dan potensi pemuda yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga atau yang biasa kita kenal dengan Kemenpora.

Desa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri ( dikepalai oleh seorang desa ). Desa mempunyai sistem kekerabatan, kekeluargaan serta sosial yang baik serta mempunyai potensi ekonomi baik dari pertanian, perkebunan, perikanan, serta perdagangan. Presiden Indonesia Bapak Ir.Joko Widodo bahkan menginstruksikan pembangunan di Indonesia harus dimulai dari desa. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Pemerintah telah menetapkan alokasi besaran dana desa sebesar Rp. 960 juta untuk setiap desa, angka yang sangat besar dalam rangka pembangunan wilayah desa di seluruh Indonesia. Indonesia juga mempunyai Kementerian yang fokus mengurusi desa serta hal yang terkait desa yaitu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal. Dan Transmigrasi.

Desa Ambokulon adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang. Desa dengan Luas wilayah sekitar 650 m2 dengan batas wilayah sebelah utara desa Pagergunung, sebelah Barat desa Gedeg, sebelah selatan desa Botekan, dan sebelah timur desa Ambowetan. Desa Ambokulon di bulan Oktober mempunyai jumlah penduduk desa Ambokulon sekitar 8000 jiwa, desa Ambokulon termasuk salah satu desa yang sangat strategis karena berada di wilayah pantura.

Sejarah desa Ambokulon yang penulis pernah dengar dari cerita- masyarakat dan membaca referensi dari internet tidak ada catatan khusus tentang bagaimana terbentuknya Desa Ambokulon. Hanya ada cerita dari mulut ke mulut sebagai dongeng pengantar tidur anak – anak yang dijadikan sebagai asal usul desa Ambokulon. Zaman dulu ada saudagar kaya yang mempunyai dua orang anak. Saudagar tersebut memiliki tanah yang sangat luas. Sebelum meninggal saudagar tersebut membagi tanah miliknya sebagai warisan untuk kedua anaknya, Bungsu dan Ragil. Sebelah Barat (Kulon) untuk si Bungsu dan sebelah Timur (Wetan) untuk si Ragil. Kedua anak saudagar tersebut merasa bahwa dalam pembagian tanah waris tersebut tidak adil.

Si Bungsu menganggap tanah milik si ragil lebih luas, begitu juga sebaliknya. Hingga terjadi adu mulut yang agak lama, si Bungsu mengatakan “Ombo Wetan” (Luas timur) dan si Ragil mengatakan “Ombo Kulon” (Luas Barat). Akhirnya Saudagar tersebut memberikan sebagian tanah si Bungsu kepada si Ragil, dan sebagian tanah si Ragil bagian timur (wetan) untuk si Bungsu. Hingga pada akhirnya saudagar tersebut memberikan nama Ambokulon untuk tanah si Bungsu dan Ambowetan untuk tanah milik si Ragil. Ambokulon dan Ambowetan pada awalnya adalah satu daerah, konon katanya akibat perseteruan kedua kakak adik tersebut, Ambokulon dan Ambowetan berkembang menjadi dua desa dan memiliki kecamatan yang berbeda. Desa Ambowetan masuk kedalam wilayah kecamatan Ulujami dan Desa Ambokulon masuk kedalam wilayah kecamatan Comal. Hingga saat ini di wilayah desa Ambokulon terdapat wilayah desa Ambowetan dan di Desa Ambowetan pun ada juga terdapat wilayah desa Ambokulon. Cerita tersebut diperkuat oleh adanya jalan Pantura yang membagi desa Ambowetan menjadi dua daerah, bagian selatan dan Utara. Meskipun terbagi menjadi dua tetapi tidak merusak hubungan harmonis didalamnya.

Dari segi potensi alam maupun non alam Desa Ambokulon mempunyai potensi yang cukup baik diantaranya hasil pertanian terutama beras dan palawija, perkebunan, perdagangan dengan cukup banyaknya toko-toko yang ada serta para pedagang kaki lima, produksi home made ( indutri rumahan ) konfeksi kaos maupun celana kolor.

Dari bidang pertanian para pemuda desa Ambokulon kurang berminat menjadi petani ini bisa dilihat dari statistik angka mata pencaharian warga Desa Ambokulon yang menjadi Petani mayoritas usia tua ini disebabkan mungkin karena berbagai faktor diantaranya lama nya hasil dari pertanian yang harus menunggu beberapa bulan serta kurangnya sosialisasi dan motivasi serta dukungan Pemerintah desa setempat. Angka perantauan pemuda Desa Ambokulon tahun 2020 termasuk kecil dibanding dengan wilayah desa lain di sekitar ini disebabkan faktor berkembangnya usaha home indutri konfeksi yang sangat banyak menyerap tenaga kerja pemuda yang ini dinilai sebagai majunya desa Ambokulon serta pendapatan masyarakat.

Dulu ketika penulis masih usia SD Desa Ambokulon termasuk desa tertinggal dan kurang berkembang ini bisa dilihat dari banyaknya usia pemuda yang sebagian besar hanya lulusan sampai SMP dan banyak pengangguran. Sekarang di tahun 2020 pemuda di desa Ambokulon mayoritas bersekolah sampai jenjang SMA/SMK bahkan ada yang sampai ke perguruan tinggi. Pendidikan ini bisa dijadiakn modal pemuda desa untuk memajukan desanya.

Dari sisi Teknologi Informasi penulis melihat para pemuda desa Ambokulon termasuk masyarakat pemakai internet aktif ini dibuktikan dengan mayoritas atau hampir 100 persen para pemuda mempunyai smartphone untuk mengakses informasi.Dari hal infrastruktur desa Ambokulon di tahun 2020 sangat baik ini bisa dilihat dengan banyaknya pengaspalan jalan sampai ke pelosok desa yang digarap oleh pemuda desa dengan pengawasan penuh dari desa serta alokasi anggaran dari Dana Desa Pusat.

Ambokulon di tahun 2020 berbeda dengan tahun penulis saat masih SD dulu. Ambokulon berkembang karena pemudanya dengan segala kemampuan dan keahlian masing-masing. Ambokulon Maju Pemalang Jaya.

 

Penulis MOKHAMMAD RIZA MAULANA , Umur 30 alamat Desa Ambokulon Rt 02 Rw 01 Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Bekerja sebagai Guru swasta di wilayah Comal. HP / WA : 0852 2567 9797 Email : Aghniaku19@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *