Pentingnya Literasi Media Sosial

Pentingnya Literasi Media Sosial

Terbongkarnya kasus sindikat Saracen menambah daftar panjang pelaku kejahatan di dunia siber. Kasus Saracen sendiri mendapat perhatian dari berbagai kalangan termasuk pemerintah. Hal ini dikarenakan Saracen sangat terorganisasi dan masif dalam menyebarkan berita hoax (berita bohong) tidak lagi antar individu. Berdasarkan sumber dari okezon.com, dari hasil digital forensik terdeteksi kelompok Saracen mempunyai grup facebook Saracen News, Saracen Cyber News, Saracennewscom dan yang lainnya, agar banyak Netizen bergabung. Total semua hasil forensik terhadap barang bukti kurang lebih 800 ribu akun yang terkait dalam grup Saracen dan Saracen ini bagian dari grup-grup yang lainnya.

Lalu apa itu literasi media sosial?

Berkaca dari kasus di atas betapa berbahayanya berselancar di media sosial tanpa dibarengi dengan pengetahuan tentang litrasi media sosial. Informasi yang terdapat di media sosial dapat dengan mudah menggelinding seperti bola salju yang semakin lama semakin besar. Terlepas dari informasi tersebut benar atau bohong. Dengan masih sedikitnya masyarakat yang mengetahui tentang literasi media sosial, mereka tidak mampu untuk memilah, meneliti dan memahami mana informasi yang benar dan mana informasi yang bohong.

Dikutip dari Donny B.U. Direktur Eksekutif ICT Watch

secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah untuk menemukan, memanfaatkan, mengevaluasi, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecepatan kognitif maupun teknikal.” Faktanya literasi media sosial sangatlah penting agar masyarakat tahu sebab akibat, apa dan mengapa pedoman dirilis, serta kaitannya pada diri sendiri dan konsekuensi pada ucapan dan perilaku.

Apabila masyarakat mampu membaca media sosial tentu kebermanfaatan internet untuk pembangunan bagi bangsa dan negara akan sangat terasa. Kita tidak lagi disibukan dengan berperang melawan berbagai informasi bohong di media sosial melainkan untuk pemanfaataan yang lebih produktif, akan munculnya inovasi-inovasi baru dari kalangan anak muda Indonesia.

Apa peran PUSPINDES Masyarakat Desa dibidang TIK?

Media sosial berkembang sangat pesat di jaman sekarang, tidak peduli dimana tempatnya. Tidak hanya orang-orang kota, orang-orang desa juga memanfaatkan media sosial. Baik di kota atau desa rata-rata penggunaan media sosial hanya untuk menunjukan profil diri seperti selfi, memfoto makanan, memposting tempat yang sedang dikunjungi atau bahkan membuat status tentang kegiatan diri sendiri. Hal tersebut tentu sah-sah saja asal media sosial tidak digunakan untuk menyebar informasi bohong, ujaran kebencian, dan SARA.

PUSPINDES sendiri terus berusaha mengedukasi masyarakat desa tentang pentingnya literasi media sosial. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang ditujukan kepada pemuda desa tentang penggunaan media sosial. Dalam sosialisasi tersebut para peserta diberitahu manfaat penggunaan media sosial dan bahayanya apabila tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang literasi media sosial.

Setelah sosialisasi dampak positif dan negatif media sosial, para peserta ini diajari membuat akun Twitter dan Website yang bertujuan untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan desa seperti info grafis dana desa yang bisa di upload ke media sosial sebagai sarana keterbukaan informasi publik serta dapat menginformasikan kegiatan yang sedang berlangsung maupun potensi-potensi yang ada di desa tersebut melalui gambar atau tulisan yang kemudian di upload melalui twitter atau website.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *