Peran Pemuda Dalam Pemanfaatan Potensi Desa

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri                                                                                         aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”–Ir. Soekarno

***

Dalam sejarah Indonesia, pemuda memiliki peran penting dalam kemerdekaan bangsa. Bahkan dalam salah satu kutipan pidato dari Presiden pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno. Yang menyatakan dengan lantang, hanya membutuhkan sepuluh pemuda untuk mengguncang dunia. Menjadi salah satu bukti bahwa pemuda memiliki power untuk membuat perubahan dan kemajuan suatu bangsa.

Majunya suatu bangsa, membutuhkan peran aktif para pemudanya. Salah satu bentuk peran aktif pemuda yang dapat dilaukan adalah terlibatnya generasi muda dalam kegiatan yang berada di lingkungan desa.

Terbentuknya organisasi – organisasi yang tersetruktur di suatu desa, bisa menjadi salah satu media untuk para generasi muda untuk berkegiatan dan berlembaga. Dengan adanya organisasi pemuda disuatu desa, bisa menjadi wadah aspirasi, ide dan kreatifitas bagi generasi muda dalam membangun desa.

Era modern dan generasi milenial. Seharusnya bisa menjadi paket istimewa untuk memajukan bangsa, yang bisa dimulai dengan memajukan desa terlebih dahulu. Sayangnya, sekarang ini peran aktif pemuda dalam berkegiatan di desa semakin memudar.

Generasi zaman now, cenderung lebih aktif dan menghabiskan waktunya dengan gawai yang mereka genggam. Game online dan media social lebih menarik minat mereka. Sangat disayangkan, apabila kemajuan teknologi membatasi gerak aktif pemuda dalam bersosialisasi dan mengenal potensi desa.

Kemajuan teknologi, bersosialisai dan memanfaatkan potensi desa, akan menjadi hal besar dalam kemajuan desa, apabila bisa dilakukan secara beriringan dan bersamaan.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan potensi desa, adalah dengan mengenal desa secara mendalam. Mengetahui potensi – potensi yang dimiliki, seperti potensi hasil kekayaan alam.

Nanas madu adalah salah satu hasil kekayaan alam yang dimiliki oleh desa Beluk, Kabupaten Pemalang. Nanas madu merupakan salah satu produk unggul yang dimiliki Pemalang. Sekarang ini Pemalang terkenal sebagai penghasil nanas madu unggul.

Tidak menutup kemungkinan, dengan ide dan gagasan baru dari pemuda milenial, akan ada suatu produk olahan dari nanas madu. Dengan dikemas secara lebih modern dan kreatif. Sehingga dapat menjadi salah satu ciri khas dari daerah pemalang, ataupun buah tangan asli Pemalang. Yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan nanas madu, sehingga secara tidak langsung meningkatkan perekonomian di daerah.

Di pesisir pantai utara Pemalang, Tanjung Sari. Juga memiliki potensi yang

sama seperti desa Beluk, yang tersohor akan kemanisan nanas madunya. Tanjung sari juga memiliki peluang yang sama.

Melimpahnya hasil laut dan tambak juga bisa dimanfaatkan oleh warga Tanjung sari. Seperti peyek udang, yang banyak dijual di tempat wisata religi Syeh Maulana Samsudin. Dibutuhkan peran aktif generasi muda untuk memajukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada dengan pemikiran dan gagasan baru.

Olahan ikan laut juga bisa menjadi alternative untuk memanfaatkan potensi hasil laut yang melipah di desa Tanjung sari.

Dibentuknya organisasi UKM di desa, yang bekerja sama dengan para pelaku usaha. Seperti pedagang hasil laut, petani tambak, petani nanas, ataupun masyarakat umum. Dan para pemuda juga berperan aktif dalam mengembangkan ide – ide kreatif guna meningkatkan pangsa pasar. Seperti dari segi desain pengemasan, pemasaran melalui media sosial, atapun penambahan produk olahan baru.

Produk olahan, hasil dari potensi alam bisa dimanfaatkan secara maksimal. Untuk dijadikannya ciri atau buah tangan dari suatu daerah. Baik berupa cindera mata, atapun produk olahan makanan.

Dengan  aktifnya  pemuda  desa  dalam  terbentuknya  organisasi  UKM   ( usaha kecil dan menengah ), akan sangat membantu dalam memperkenalkan daerah, meningkatkan perekonomian, dan lain – lain.

 

Tentang Penulis

Nabila Hasna lahir di Sugihwaras, Pemalang pada tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan tingkat dasar di MIN Sugihwaras, pendidikan tingkat menengah di SMP I YPI Buaran Pekalongan, pendidikan tingkat akhir di MAN Pemalang, dan saat ini menjadi mahasiswi tingkat akhir di Universitas Negeri Semarang.

Instagram : @nabillahassna

Email   : itsmenabilahasna@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *