Potensi di Desa Bulakan, Kec Belik, Kab Pemalang Jawa Tengah

Nanas Madu Belik Pemalang salah satu produk unggulan

Halo perkenalkan nama saya adalah unggul hardiyanto, dan saya merupakan warga dari desa Bulakan. Sebagai orang yang dari kecil hidup di desa Bulakan tentu ada banyak hal unik dan menarik yang saya alami di desa Bulakan. Yap!! desa Bulakan merupakan Desa dengan lokasi yang sangat strategis dan memiliki kondisi geografis yang sangat bagus untuk ukuran sebuah desa yang ada dipemalang. Berada di jl Raya Randudongkal-Belik yang merupakan jalur provinsi membuat desa Bulakan menjadi desa yang memiliki jalan raya aktif dan selalu dilewati kendaraan-kendaraan dari jarak jauh. Tak heran bus-bus, truk dan mobil-mobil sering saya jumpai di desaku. Tetapi hebatnya desa Bulakan walaupun memiliki jalan raya yang aktif tidak lantas membuat suhu desa menjadi panas dan udara dipenuhi oleh debu, Karena itulah desa Bulakan merupakan desa yang sangat ideal dan seimbang. Tidak terlalu sepi tetapi juga nuansa kesegaran desa masih tetap bisa kita rasakan.

Sejuknya desa Bulakan juga tidak lepas dari peran hutan yang masih terjaga yaitu Hutan Candi Batur. Di Candi Batur itulah terdapat kera-kera yang masih hidup secara liar layaknya seperti di film-film. Lokasi untuk menuju ke Candi Batur pun sangatlah mudah karena letaknya yang tepat dipinggir jalan raya. Tak jarang banyak pengemudi-pengemudi berhenti di Candi Batur untuk beristirahat sembari melihat kera-kera yang ada di Candi Batur. Sudah terbiasanya kera-kera disitu terhadap kehadiran manusia membuat kera-kera yang ada diCandi Batur menjadi ramah sehingga tidak akan menyerang para pengunjung. Dengan adanya Candi Batur sendiri itu tentunya sangat berpotensi untuk desa Bulakan. Keindahan  desa Bulakan tidak berhenti disitu saja  karena selain Candi Batur di desa Bulakan sendiri masih memiliki tempat yang elok seperti Danau Dawan, Hutan Rindang dan sungai patah. Jadi sangat berpotensi sekali untuk desa Bulakan menjadi Desa Pariwisata yang ada di Kabupaten Pemalang.

Untuk saat ini pemerintah desa Bulakan sendiri sedang merapihkan Hutan Rindang yang nantinya akan dibuat mirip seperti Hutan Pinus Mangunan, Yogyakarta. Karena rencananya pemerintah Bulakan ingin memberi paket wisata bagi para pengunjung. Jadi, mulai dari bermain Bersama kera-kera yang ada di Candi Batur,Lalu berlanjut untuk arung jeram di Kali Patah, menikmati indahnya Hutan Rindang dan terakhir para pengunjung akan disuguhkan dengan Danau Dawan. Tentu untuk mengenalkan itu semua ke masyarakat luar desa Bulakan tidaklah mudah. Maka dari itu pemerintah desa Bulakan telah memulai rutinitas pergelaran desa yang dilakukan setiap tahun setelah karnaval 17 Agustus. Tujuan diadakanya pergelaran tahunan adalah untuk mempertahankan budaya-budaya yang ada didesa Bulakan dan disisi lain mempromosikan desa Bulakan kemasyarakat luar desa.

Tidak berhenti pada tempat-tempat yang elok dan  budaya-budayanya saja, desa Bulakan juga merupakan salah satu desa pemasok nanas terbanyak ketiga di Kabupaten Pemalang setelah desa Belik, dan juga desa Beluk. Rasa yang sangat manis dan tekstur nanas yang tidak terlalu keras membuat nanas disini memiliki banyak peminat. Bahkan dikota-kota besar seperti Semarang, Jakarta dan Yogyakarta sering sekali saya jumpai banyak pedagang nanas asal Pemalang ini, Mereka menyebutnya sebagai Nanas Madu. Menurut saya ini sangat berpotensi sekali untuk desa apabila masyarakat mau untuk mengolahnya lebih maksimal. Kita bisa menjadikan nanas untuk berbagai macam olahan seperti misal keripik nanas, ongol-ongol nanas, nanas goreng, bolu nanas kukus, bolen nanas, nanas roll cake, molen nanas, lumpia nanas, pudding nanas, pai nanas dan dodol nanas. Dengan adanya kreatifitas seperti ini tentu akan membuat perekonomian desa juga semakin meningkat dan nama desa juga akan dikenal ke berbagai penjuru kota di Indonesia.

Disinilah seharusnya peran pemerintah Desa dan juga Kabupaten untuk bisa saling berkoordinasi dengan baik sehingga dapat membantu masyarakat dalam mengeksekusi ide-ide yang ada dalam pikiran masyarakat. Karena tidak sedikit sebenarnya ide-ide kreatifitas dan juga inovatif yang ada dalam benak masyarakat, tetapi karena kurangnya komunikasi dan perhatian khusus membuat ide-ide itu hanya berhenti dikepala saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *