Potensi Pengolahan Ampas Tahu Menjadi Produk Makanan Kekinian Sebagai Penggerak Roda Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus: Desa Karangmoncol Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang)

Tahu Pletok Karangmoncol

Kondisi ekonomi yang diharapkan  Indonesia adalah ekonomi yang berkelanjutan dan memiliki beberapa sektor sebagai pilar maupun penopang kegiatan ekonominya. Pertumbuhan yang tinggi tercermin  dari kompetisi individu-individu dalam menciptakan inovasi. Ekonomi kreatif yang didalamnya terdapat industri-industri kreatif memiliki daya tawar yang tinggi di dalam ekonomi berkelanjutan karena individu-individunya memiliki modal kreativitas yang mereka gunakan untuk menciptakan inovasi yang bisa memberikan nilai tambah ekonomi.Ekonomi kreatif menjadi salah satu konsep untuk pengembangan perekonomian di Indonesia.yang mana,  Indonesia bisa mengembangkan model, ide dan talenta dari rakyat untuk dapat menginovasi dan menciptakan suatu hal. Pola pikir kreatif sangat diperlukan untuk tetap tumbuh berkembang serta bertahan di masa yang akan datang.

Di tahun 2050 Indonesia diprediksi akan masuk dalam jajaran negara dengan ekonomi terkuat lima besar di dunia. Gerbang Revolusi Industri 4.0 sedang terbuka dihadapan kita. Berbeda dengan revolusi industri pertama (1688) yang berhasil merevolusi sistem produksi dari kain katun dengan penggunaan mesin-mesin yang digerakkan oleh roda air dan mesin uap, Revolusi Industri 4.0 ini kita dihadapkan dengan internet dan teknologi yang mempengaruhi dunia industri. Ketika kita melihat perusahaan e-Commerce belum lama ini merilis supermarket Amazon Go, dimana pelanggan dapat berbelanja tanpa menggunakan kasir dengan hanya menggunakan smartphone pintar yang terhubung dengan aplikasi, kita bisa berasumsi bahwa akan ada beberapa pekerjaan yang hilang seperti pegawai Kasir. Jika kita melihat pengembangan Self-Driving Car, dalam beberapa tahun lagi mungkin seorang montir mobil akan digantikan dengan teknisi Komputer karena mobil tersebut sudah sebagian besar terkomputerisasi.

Di era digital seperti sekarang, Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan penggunaan akses internet tinggi.  Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2019, setidaknya lebih dari 50 persen atau sekitar 171 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan Internet.  Tentunya angka tersebut akan meningkat seiring pesatnya perkembangan teknologi.  Oleh karena itu menjadi penting bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia sangat membutuhkan masyarakat yang beradaptasi dengan didukung oleh penguasaan keterampilan baru.

Sektor Industri menjadi sektor terpenting untuk berinvestasi terutama pada bidang sumber daya manusia.  Bahkan perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba, sudah mengaplikasikan teknologi robot yang menunjang 70% kinerja dari gudang penyimpanan perusahaan tersebut.  Tentunya banyak profesi yang akan hilang terutama buruh di pabrik yang mulai digantikan oleh robot.  Pelatihan secara berkala dan pengenalan terhadap teknologi dalam sektor industri menjadi hal yang harus dilakukan untuk menghadapi fenomena Revolusi Industri 4.0 yang sudah didepan mata.Jika saat ini kita sudah memulai investasi dibidang Sumber Daya Manusia, bukan tidak mungkin hal tersebut bisa paling tidak mengurangi angka urbanisasi.  Dari sektor pertanian, faktanya luas lahan pertanian menyusut setiap tahun yang juga berdampak pada penurunan hasil pertanian.  Jumlah penduduk kian meningkat sedangkan luas pertanian lahan semakin mengecil.  Akibatnya akan berdampak pada beberapa petani yang kehilangan lapangan pekerjaan.

Maka dari itu perlu adanya kreatifitas dari masyarakat untuk berinovasi dalam berwirausaha misalnya pengelolahan limbah atau sumber daya menjadi kerajinan atau produk yang nantinya dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Diberbagai daerah identifikasi sumber daya merupakan salah satu langkah strategis dalam proses pembangunan masyarakat karena pemahaman yang tepat terhadap sumber daya alam yang tersedia akan dapat menuntun langkah yang tepat pula. Misalnya sumber daya di Pemalang adalah kerajinan ayaman,wilayah pertanian, aneka makanan khas pemalang, wisata alam, dan lain-lain merupakan sumber penghasilan sebagian masyarakat Pemalang berdasarkan data Jateng.com.Namun pada essay kali ini, kami tidak membahas tentang  sumber pendapatan masyarakat pemalang, melainkan membahas tentang pemanfaatan limbah organik yaitu ampas tahu di desa karangmoncol kecamatan randudongkal kabupaten pemalang.

Desa Karang moncol merupakan salah satu desa di Kabupaten Pemalang, tepatnya terletak di sebelah utara Desa Tanah Baya, disebelah  timurnya berbatasan dengan Desa Semingkir, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Comal Desa Siparuk Kecamatan Belik, dan sebelah Baratnya berbatasan dengan Desa Randudongkal. Desa yang masuk dalam Kecamatan Randudongkal ini memiliki luas kurang lebih 494.399 Ha. Letak geografis diantara bujur timur 10920’“S sampai dengan 0705’45”E. Sedangkan menurut kondisi geografis,Desa Karangmoncol terletak pada jarak atau  orbitasi sekitar 2 km dari pemerintah kecamatan, 30 km dari ibukota kabupaten, 250 km dari ibukota Provinsi 365 km dari ibukota negara. Desa Karangmoncol merupakan kawasan desa agraris maka sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Selain bermatapencaharian petani, sebagian warga desanya juga bermata pencaharian sebagai produsen tahu dan tempe.

Di desa karangmoncol juga terdapat  pabrik pembuatan tahu dan tempe tersebut. Pabrik ini dalam sehari bias menghasilkan satu setengah kwintal kedelai untuk pembuatan tahu,produknya dipasarkan masih disekitar Randudongkal dan  Belik belum sampai luar kota.Proses produksi dimulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore, biasanya pabrik ini memproduksi tahu sampai satu kwintal. Terdapat 3 jenis tahu yang diproduksi yaitu tahu kuning, tahu putih dan  tahu coklat (sudah melalui proses penggorengan). Selain produksinya yang masih menggunakan cara tradisional, dalam hal pengemasan tahu ini hanya menggunakan daun atau plastic sebagai pembungkusnya.

Usaha ini   di mulai sejak 2005, ampas tahu digunakan untuk pakan ternak sapi. Selain itu ampas tahu juga dijual yang biasanya akan diolah sebagai oncom.Berkaitan dengan limbah tahu pemerintah belum pernah melakukan sosialisasi secara langsung ke pabrik tahu baik untuk meninjau produksi tahu maupun pengolahan limbahnya.Sebenarnya ampas tahu selain bisa digunakan untuk pakan ternak sapi, ampas tahu juga bisa diolah menjadi olahan makanan seperti steak ampas tahu, nugget ampas tahu, bakso ampas tahu, kripik dari ampas tahu. Jika masyarakat desa karangmoncol mampu memanfaatkan potensi ampas tahu di desanya menjadi olahan makanan tersebut, tidak dapat dipungkiri Dari hal tersebut maka dapat menggerakan perekonomian dan perputaran uang tidak hanya kepada produk-produk pakan ternak sapi saja. Nah lalu bagaimana untuk memasarkan produk makanan olahan dari ampas tahu tersebut? Dalam hal ini perlu adanya kerja sama pemerintahdan mahasiswa untuk memberikansedikit literasi kepada masyarakat desa karangmoncol mengenai potensiampas tahu sebagai olahan makanan enak seperti steak ampas tahu, nugget ampas tahu, bakso ampas tahu, dan kripik ampas tahu. Lalu untuk sistem pemasarannya, selain dengan cara tradisional, juga menggunakan carapemasaran modern yaitu dengan sistem e-comerce.

Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar tehadap kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Sistem e-comerce digunakan dalam hal penjualan guna untuk meningkatkan volume penjualan karena di era revolusi industry 4.0, pengusaha tidak hanya dituntut untuk berpikir kreatif saja, namun juga bisa memanfaatkan teknologi untuk mengikut perkembangan zaman dalam proses pemasaran produk. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu dari Fatkhul Amin, R. Soelistijadi dan Aji Priambodo (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Aplikasi E-Comerce Centra Batik  di Kota Semarang Sebagai Salah Satu Upaya Media Promosi dan Transaksi Secara Online”menyatakan bahwa e-comerce dapat dijadikan sarana media promosi dan merupakan informasi yang akurat, cepat, praktis, dan efisien. Disebutkan juga dalam literasi jurnal milik Wiji Susanti, dkk (2015) dengan judul “Pengembangan Elektronik Commerce Dalam Proses Menigkatkan UKM Pada Dekranasda Kabupaten Pringsewu” mendapatkan hasil bahwa memasarkan produk website system e-commerce adalah salah satu cara untuk membantu mempermudah konsumen dalam melakukan pembelian kerajinan hasil pengrajin tanpa ada batas waktu dan bisa dilakukan kapan saja. begitupun juga dalam jurnalnya Fitri Wiyani dan Nugroho Agung Prabowo (2013) yang berjudul “Peningkatan Daya Saing Bisnis Batik Kahuripan Melalui System Penjualan Berbasis E-Commerce” menyatakan bahwa e-commerce bahwa sarana untuk mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan pendapatan.

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan zaman semakin pesat dan dalam era industri 4.0 ini kita selaku pemuda-pemudi dituntut untuk berpikir kreatif dan bisa menguasai teknologi, dan mampu melihat peluang yang ada. Pemuda harus bisa menjadikan ketrampilan yang mereka miliki untuk menyongsong kemajuan daerahnya masing-masing dengan melihat potensi yang ada di wilayah tersebut. Ampas tahu merupakan potensi yang ada di desa karangmoncol kecamatan randudongkal yang hanya dijadikan sebagai pakan ternak sapi. Potensi ampas tahu bisa dioptimalkan lagi apabila dijadikan sebagai bahan olahan makanan, namun dalam hal ini perlu adanya kerja sama antara pemerintah dengan pemuda dan mahasiswa untuk memberikan literasi terkait bagaimana cara membuat  olahan makanan dari ampas tahu maupun cara pemasaran melalui sistem e-comerce itu sendiri.

Oleh : Orda IMPP Pekalongan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *