Potensi Seni Bangkuncung di Kecamatan Warungpring

Kesenian Bangkuncung (Dokumentasi Radar Tegal)

Potensi seni daerah dapat di artikan sebuah seni yang di miliki dan dapat di kembangkan melalui pola kehidupan suatu masyarakat di suatu daerah. Sebuah seni daerah dapat berpotensi menjadi identitas produk daerah jika sebuah seni mampu berkembang dan lestari di masyarakat. Tentunya hal tersebut tidaklah dapat berkembang secara instan, namun membutuhkan waktu dan pengembangan yang rutin. Setiap daerah memiliki potensi daerah yang berbeda-beda, baik potensi di bidang sosial budaya maupun potensi alam yang beragam.

Warungpring adalah nama kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Warungpring terletak di wilayah bagian selatan di Kabupaten Pemalang. Kecamatan Warungpring terdiri dari 6 desa, diantaranya Desa Warungpring, Desa Mereng, Desa Cibuyur, Desa Pakembaran, Desa Karangdawa dan Desa Datar. Berdasarkan data pada (http://warungpring.desa.id, diakses pada tanggal 21 Februari 2020 pada pukul 22:03), jumlah penduduk yang ada di Desa Warungpring berjumlah 17.368 yang terdiri dari kepala keluarga : 4.642 kk, laki-laki: 8.660 orang dan perempuan berjumlah 8. 418 orang.

Desa Warungpring berdiri sejak tahun 1825, sehingga tak heran jika kebudayaan, seni dan adat istiadat yang ada di Warungpring cukup beragam, seperti halnya kesenian Bangkuncung, kesenian Bangkuncung merupakan kesenian yang sudah hadir pada masa nenek moyang dahulu, seni daerah ini merupakan gabungan antara musik Terbang Kencer, tari Kuntulan dan musik Calung, sehingga  pada saat ini lebih akrab di singkat dengan nama Bangkuncung. Kesenian ini di mainkan oleh banyak penari dengan diiringi musik Terbang Kencer dan musik Calung. Tari Kuntulan merupakan tari daerah Pemalang yang mengkolaborasikan seni Islami dengan jawa, karena pada saat pertunjukan mensyairkan sholawat Nabi Muhammad SAW di iringi musik terbang kencer dan gerakan tari yang mengandung gerakan-gerakan  silat.

Kesenian Bangkuncung sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu dan keberadaannya sangat melekat di dalam struktur masyarakat daerah. Perkembangannya pun sangat signifikan oleh seringnya di pentaskan dalam acara tertentu. Hal ini membuat kesenian Bangkuncung menjadi sebuah potensi seni daerah yang dapat di kembangkan menjadi sebuah kekayaan seni khususnya bagi Kecamatan Warungpring sendiri. Namun demikian, kesenian ini terancam punah akibat perkembangan arus globalisasi yang mengakibatkan masyarakat kurang melirik kesenian daerah, sehingga kesenian ini patut di jaga dan di lestarikan, supaya menjadi potensi seni daerah yang dapat di kenal di kalangan masyarakat Warungpring maupun di tingkat Nasional.

Tujuan adanya penulisan karya tulis ini, selain sebagai persyaratan dalam mengikuti lomba yang di adakan oleh Puspindes dengan tema “Potensi Desa” juga di harapkan dapat  memberikan manfaat bagi bidang akademis, pemerintah, dan bagi masyarakat. Dalam bidang akademis, diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca dalam mengetahui potensi seni daerah yang ada di Kecamatan Warungpring yaitu kesenian Bangkuncung, Manfaat bagi pemerintah yaitu sebagai referensi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam meningkatkan perkembangan seni daerah yaitu seni Bangkuncung. Manfaat bagi masyarakat yaitu di harapakan agar masyarakat tahu dan mau mengembangkan  potensi seni daerah yang di miliki oleh Warungpring yaitu kesenian Bangkuncung, sehingga bisa maju, berkembang dan dikenal oleh masyarakat.

Oleh:

Mohammad Alfan Rizqi

Alfanmohamad631@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *