Simalakama Perkembangan Teknologi Desaku

Desa Pegiringan mendapatkan penghargaan IWA (Dokumentasi dari Harian Pemalang)

Pegiringan Desaku, Desa dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dibanding desa – desa lain di Kecamatan Bantarbolang. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa kali menjuarai perlombaan website dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Nasional. Dari sini sudah bisa disimpulkan bahwa Desaku Desa Pegiringan memang memiliki orang – orang dengan kemampuan penguasaan teknologi yang bisa dibanggakan.

Letak geografis Desa Pegiringan dibelah oleh jalur utama Pemalang – Purwokerto yang dikelilingi sungai, persawahan dan perkebunan ini memiliki penduduk dengan semangat gotong royong tinggi dan adat cukup baik. Desaku Pegiringan adalah desa paling nyaman untuk bermukim.

Pegiringan memiliki sungai yang jernih, dengan sawah terhampar luas dengan embun yang setiap pagi menetes di ujung dedaunan seakan memberikan isyarat syukur kepada pencipta. Hampir setiap  malam menjelang fajar menyingsing para petani desaku dengan semangat menyunggi (membawa barang dipundak) cangkul menyusuri jalan pematang sawah mengelola padi yang ditanamnya. Sungai didesaku ramai oleh warga mencuci pakaian karena jernihnya air yang mengalir sampai ikan yang berenang didalamnya terlihat jelas berlari seakan mengisaratkan kebahagiaan mereka memiliki lingkungan yang bersih.

Masuk tahun 2000an desaku memasuki pengetahuan tentang teknologi, seperti anak kecil belajar berjalan, desaku dipaksa berlari beradaptasi tentang pengetahuan yang lebih maju dari sebelumnya.Tiang – tiang penyangga Router mulai berdiri di pojok – pojok rumah guna menyangga pemancar sinyal internet untuk memudahkan perolehan akses internet dengan bandwith masing – masing. Kabel – kabel milik Telkom pun mulai tersalur melewati atap – atap rumah warga menghubungkan pemancar satu ke pemancar lainnya sebagai salah satu penunjang kecepatan berinternet. Bahkan banyak putra – putri terbaik desaku mulai memilih belajar tentang teknologi di universitas dan balai pelatihan guna memahami perkembangan era digital yang semakin lama semakin cepat pergerakannya menuju era yang lebih canggih dari masa ke masa.

Sekitar tahun 2014 Desaku kemudian mencetuskan arah pembangunan pada infrastruktur dan pengembangan teknologi dengan mengusung semboyan smart village dengan percepatan pembangunan sarana dan prasarana yang sangat cepat hingga ke pelayanan desa dengan fasilitas yang serba memanfaatkan teknologi.

Pembangunan sarana prasarana terkait teknologi yang sangat cepat memiliki dampak baik dan buruk mengikutinya. Informasi tentang desa pun lebih cepat tersebar melalui teknologi surat elektronik yang memaksa Masyarakat generasi lama ikut mempelajari perkembangan teknologi smartphone dan social media sebagai alat akses media berita dan social media.

Desaku yang dulu terkesan tertinggal sekarang sudah jauh lebih maju dalam hal perkembangan informasi dan teknologi. Para perantau dari desaku pun kini dapat memantau perkembangan pembangunan dan informasi seputar kampung halaman hanya dengan smartphone yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun mereka mau.

Sekarang, jarak dan waktu sudah tidak menjadi kendala dalam berkomunikasi baik secara audio maupun visual.

Meski demikian masyarakat desaku terkesan belum siap menggunakan kecanggihan teknologi dan pemanfaatannya. Masyarakat yang sangat kental dengan kearifan local dan serawung kini penuh dengan umpatan dan cacian yang terlontar di beranda akun – akun social media buatan mereka. Kenapa? Hal yang dulu menjadi rahasia seperti pertengkaran dalam rumah tangga, perselisihan diantara tetangga atau perdebatan dalam organisasi  yang dulu cukup dengan tabayyun dan musyawarah kini menjadi konsumsi publik lewat kecanggihan sosial media. Kearifan lokal seakan hilang, berganti dengan kalimat saling sindir dan kalimat ujaran kebencian yang terpampang jelas tertulis di beranda.

Perkembangan teknologi berdampak baik tapi juga membawa perubahan buruk jika pemahaman masyarakat tidak bisa mengikuti dengan cepat secepat perkembangan teknologi yang bergerak seperti kilat diimbangi dengan kedewasaan bersosial media.

 

Informasi Penulis

Nama    : Azka Wahdizain

Alamat : Desa Pegiringan RT 02 RW 03 Kec. Bantarbolang Kab. Pemalang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *